Operasi Hordeolum
upss,, hehe
oke serius ya, ini semacam pembengkakan di daerah kelopak mata (bukan bintil, bengkak).
Benjolan ini kalo di pencet" ngga berasa sakit. bahasa kedokterannya sih hordeolum.
jika aku pakai kacamata ataupun eyeliner juga ga terlalu keliatan.
itupun kalau orangnya ga terlalu merhatiin aku banget.
Sebelumnya udah berobat 2x di kasih obat tetes, obat minum (anti biotik), salep mata.
Obat yg di berikan sudah habis tapi tetap saja tidak ada perubahan.
ternyata setelah di cek oleh dokter spesialis mata, benjolan itu terdapat di mata kanan 2; kelopak atas dan di bawah.
mata kiri; bagian bawah pun tidak mau kalah, untungnya masih kecil. dokternya ngasih obat tetes serta antibiotik dan aku di suruh secepatnya untuk menjalani operasi.
4 hari kemudian dapet telepon dari pihak rumah sakit agar aku datang ke sana hari ini juga untuk mengurusi administrasi rawat inap.
ayah ku rada heran karena dulu pas beliau di operasi dengan penyakit yg sama (
aku memang baru pertama kali berobat disini dan rasanya kurang nyaman.
aku dan ayah masih sibuk sama kerjaan kantor. belum ada waktu buat ngurus administrasi.
aku pun masih terlalu takut untuk melakukan operasi itu jadi mengabaikan pengurusan administrasi disini.
tiba-tiba saja feeling pengen nyoba konsultasi di rumah sakit tempat dulu aku pernah operasi usus buntu.
tiba-tiba saja feeling pengen nyoba konsultasi di rumah sakit tempat dulu aku pernah operasi usus buntu.
✾ ✾ ✾
Selang beberapa bulan, aku baru sempat kontrol ke rumah sakit ini.
ternyata hasilnya sama saja jawaban dokter disana juga menyuruh aku melakukan operasi. kalau disini aku tidak perlu nginep. selesai operasi bisa langsung pulang.
namun lagi dan lagi aku masih terlalu takut untuk menjalani operasi. maka dokter memberikan obat tetes, kalau satu botol ini sudah habis dan benjolan itu tidak kempes, jalan satu-satunya memang harusdiambil (di operasi).
namun lagi dan lagi aku masih terlalu takut untuk menjalani operasi. maka dokter memberikan obat tetes, kalau satu botol ini sudah habis dan benjolan itu tidak kempes, jalan satu-satunya memang harus
Obat itu pun aku gunakan sehari 6x tetes, tidak pernah terlewatkan.
cara alami pun sudah ku coba dari kompres dengan air hangat hingga kompres dengan daun sirih.
harapan untuk sembuh begitu besar, namun apa daya bintitan itu masih betah mengeram di mata kanan ku.
Alasan terbesar aku takut menjalani operasi itu karena sampai saat ini masih di hinggapi oleh memory tentang usus buntu.
Ruangan operasi itu, pakaian itu dan rasa sakit itu. ada di memory paling menyeramkan di hidup ku.
Akhir Januari 2015, aku memberanikan diri untuk melakukan operasi. sudah lelah rasanya dihantui rasa takut.
mungkin memang sudah takdirnya aku harus masuk ke ruangan itu lagi.
Daftar hari kamis dan di jadwalkan operasi jumat pagi.
kenyataannya, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. tidak nafsu makan.
Jumat jam 8 pagi aku sudah menunggu di depan ruang operasi.
aku masih bisa lari-larian, masih bisa wara wiri sebelum operasi.
banyak orang sedang menunggu keluarganya yg lg di operasi sampai mereka bingung dan heran melihat ku.
mungkin rasa penasaran itu terlalu besar. hingga mereka menanyakan "mba sakit apa?"
Ya, aku masih bisa main game di handphone.
terlihat tenang karena memang aku sudah pasrah dengan apapun yg terjadi nanti dan berharap semua ini cepat berakhir.
walapun sesekali bersender di bahu ibu dan bilang dengan kalimat sangat lirih dan pelan "buu, aku takut!"
Sekitar jam 10, aku di panggil dan masuk ke dalam ruangan yg aku tidak pernah ingin kembali kesana.
aku langsung di suruh tiduran.
cara alami pun sudah ku coba dari kompres dengan air hangat hingga kompres dengan daun sirih.
harapan untuk sembuh begitu besar, namun apa daya bintitan itu masih betah mengeram di mata kanan ku.
Alasan terbesar aku takut menjalani operasi itu karena sampai saat ini masih di hinggapi oleh memory tentang usus buntu.
Ruangan operasi itu, pakaian itu dan rasa sakit itu. ada di memory paling menyeramkan di hidup ku.
"Trauma suka datang tiba-tiba lalu merampas keberanianku" -Copyright@tari
✾ ✾ ✾
mungkin memang sudah takdirnya aku harus masuk ke ruangan itu lagi.
Daftar hari kamis dan di jadwalkan operasi jumat pagi.
kenyataannya, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. tidak nafsu makan.
Jumat jam 8 pagi aku sudah menunggu di depan ruang operasi.
aku masih bisa lari-larian, masih bisa wara wiri sebelum operasi.
banyak orang sedang menunggu keluarganya yg lg di operasi sampai mereka bingung dan heran melihat ku.
mungkin rasa penasaran itu terlalu besar. hingga mereka menanyakan "mba sakit apa?"
Ya, aku masih bisa main game di handphone.
terlihat tenang karena memang aku sudah pasrah dengan apapun yg terjadi nanti dan berharap semua ini cepat berakhir.
walapun sesekali bersender di bahu ibu dan bilang dengan kalimat sangat lirih dan pelan "buu, aku takut!"
Sekitar jam 10, aku di panggil dan masuk ke dalam ruangan yg aku tidak pernah ingin kembali kesana.
aku langsung di suruh tiduran.
Operasi ini di lakukan dengan bius lokal atau bius yang hanya berikan pada daerah sekitar mata.
di suntik 4x di sekitar mata rasanya luar biasa.
Operasi berjalan dengan keadaan sesadar-sadarnya.
bahkan dari pertama masuk, berlangsungnya operasi aku di ajak ngbrol dan bercanda oleh dokter-dokternya.
aku masih bisa ketawa. rasanya? hanya seperti di garuk-garuk karena yg aku rasakan hanya gatal.
sedangkan aku tidak bisa melihat apapun, hanya cahaya lampu.
Salah satu dokter itu bilang "darahnya banyak banget" dia menekan mata ku dengan sangat kencang. lagi-lagi aku tidak merasakan sakit.
kurang dari setengah jam operasi itu berlangsung dan sudah selesai.
dan menit berikutnya aku mau nangiiiiiiisssss ... 
tapi ga mungkin nangis juga banyak orang.
kalau dulu selesai operasi usus buntu udah teriaak-teriak karena sakit.
tapi kalo sekarang lebih milih diam, senderan di bahu ibu dan menikmati rasa sakitnya.
Proses pemulihan sebentar kok, hari sabtu perban sudah di buka.
di pakai kalo tidur doang.
Finally, hari selasa aku sudah bisa kembali bekerja.
di suntik 4x di sekitar mata rasanya luar biasa.
Operasi berjalan dengan keadaan sesadar-sadarnya.
bahkan dari pertama masuk, berlangsungnya operasi aku di ajak ngbrol dan bercanda oleh dokter-dokternya.
aku masih bisa ketawa. rasanya? hanya seperti di garuk-garuk karena yg aku rasakan hanya gatal.
sedangkan aku tidak bisa melihat apapun, hanya cahaya lampu.
Salah satu dokter itu bilang "darahnya banyak banget" dia menekan mata ku dengan sangat kencang. lagi-lagi aku tidak merasakan sakit.
kurang dari setengah jam operasi itu berlangsung dan sudah selesai.
 |
| foto baru 5 menit keluar dari ruangan operasi. masih belum merasakan sakit. foto terpaksa, senyum terpaksa tapi buat kenang-kenangan. muehehe |
tapi ga mungkin nangis juga banyak orang. kalau dulu selesai operasi usus buntu udah teriaak-teriak karena sakit.
tapi kalo sekarang lebih milih diam, senderan di bahu ibu dan menikmati rasa sakitnya.
Proses pemulihan sebentar kok, hari sabtu perban sudah di buka.
di pakai kalo tidur doang.
Finally, hari selasa aku sudah bisa kembali bekerja.
 |
| Kejadian ini sudah berlalu seminggu, mata aku sudah kembali normal dan semoga selalu di berikan kesehatan. Aamiin. |
✾ ✾ ✾
Thanks For Reading!
-TARI-
LOVE YOU
9 comments
Kak biaya operasi di sana Kalo boleh tau berapa ya? Btw aku juga habis kena usus buntu dan ini gantian mata yang harus operasi hehehe ^^
BalasHapusHai Go Vincent,
HapusUntuk biaya, aku pake askes. jadi free. hehe
Waa, senasib dong kita. :D
Minta rujukan kan mbk. Pake ktp gimana
BalasHapusya minta rujukan dulu dari puskesmas. waktu itu aku pake BPJS.
HapusMirip banget sama saya.. pernah operasi usus buntu, dan minggu kemungkinan insisi juga di kelopak mata
BalasHapusMba kalau boleh tau obat tetes apa yang di pakai ke mata yang kena bintitan aetelah operasi?
BalasHapusDuh, maaf ya ku lupa banget. Kejadiannya udah 5 tahun yang lalu si 🤭
HapusHuwa belum lama akupun operasi hordeolum. Hampir mirip sama mbaa
BalasHapusWah aku kemaren sore habis operasi hordeolum juga Sam seperti mbak , rasanya sakit saat di suntik emang dan di bagian mata kanan yg bawah & Alhamdulillah keluargaku punya BPJS jadinya free hehe , tpi yg kiri juga ada benjoanya juga akau takut klo operasi lagi di ruang itu lagi kayak trauma gtu
BalasHapus