Difitnah

by - Kamis, Januari 17, 2019


Alhamdulillah yaa~ pernah merasakan difitnah.

Walapun tiba-tiba ada orang nge-DM aku dan awalnya dia bukan nanya sih, tapi langsung nuduh. Untung aku orangnya gak langsung emosi karena mikirnya nyari musuh tuh gampang banget. yee kan? tapi nyari temen itu yang susah.
Lagian juga selama aku benar dan nggak melakukan hal itu. Ya harus di tuntasin sampai nama ku bersih di depan mereka!

Nah beda sama pandangan suami. menurut Mas Riyan selama aku ga merasa melakukan hal itu, yauda cuekin aja. anggep angin lalu. tapi tetap aja aku kepikiran. Hhh.

Kenapa sampai kepikiran?
Ya, kalau suatu hari ketemu mereka dan kasus ini belum clear, pasti nama aku dong yang jelek. Lalu kemudian yang salah siapa, tapi aku yang kena imbasnya. Trus namanya perempuan, kalau ketemu jadi judes-judesan gitu deh. Elah, males banget kayak gitu di saat udah punya anak. ck~

Di tambah DM-nya itu bawa-bawa masa lalu. Emang sih mbak-nya ga kenal aku kayak gimana. lebih kenal sama temen sebelahnya. Tapi ku saranin kalau bisa jangan langsung nge-judge orang.

Disini tuh posisinya aku lagi hamil anak kedua, lagi menikmati perkembangan anak pertama yang tiap hari ada aja kelakuannya yang bikin gemes. Mas riyan juga makin sayang dan perhatian ke aku.

Tiba-tiba di tanya, masih ada dendam sama masa lalu dan disuruh nyelesain. sampai ibunya mau negor aku. ya gpp sih, cuman jangan aku doang yang di tegor. ajak juga tuh yang udah bawa-bawa nama aku untuk masalah pribadinya.

Sempet mulai kepancing emosi tuh. tapi tiba2 DM-nya udah ada yg bales. a.k.a suami yang bales pesannya itu. bhahak.

Tapi tetep aja, karena ku mau masalah ini bener-bener tuntas aku teleponin orang-orang yang bersangkutan.

Sekarang sih masalahnya udah selesai.

Aku cuman mau ngingetin ke diri aku sendiri bahwa sejauh ini aku berusaha tidak menjadi seorang yang pendendam. Mungkin rasa kecewa dan sakit hati pasti akan muncul sesekali bila teringat. Ya aku kan masih punya perasaan juga. biarlah itu menjadi cerita lika liku di masa lalu.

Just info untukmu bila suatu hari main ke blog ku.

Pertama kali kita bertemu pun saat kamu datang di acara ngunduh mantu kami.
Disitu aku biasa saja, ya karena memang hari bahagia. lagi pula sudah tidak menyimpan dendam sama sekali.
Dan ya, terimakasih untuk kado pernikahan darimu.
Boneka besar yang pastinya sangat berat dan ribet untuk di bawa.

Ketemu yang kedua kalinya saat acara family gathering itu juga sama. Malah suami sempat ngajak kami agar bisa bergurau. tapi sepertinya kamu yang membuat jarak diantara kita. entah karena kamu yang tidak enak padaku atau gimana?~ ku juga ngga tau.

Kalau memang kita di takdirkan ada pertemuan ketiga kalinya. semoga kita sudah terlepas dari masa lalu dan salah paham. Semoga kita bisa memulai perkenalan yang baik.

Yah, satu lagi catatan :

Dulu aku pernah berharap karma akan datang pada mereka yang pernah menyakitiku. Tapi aku ingat, bahwa aku pun pernah menyakiti hati orang lain. Melukai perasaan yang tulus menyayangi ku dulu. Hingga kemudian aku sadar lalu berfikir mungkin ini adalah karma untukku.




Thanks for reading
Mari belajar berdamai dengan hati dan pikiran sendiri.



Love, Tari

You May Also Like

0 comments