Jika hari tua ku tiba
Hampir setiap hari, ketika aku berangkat kerja.
menunggu seorang teman di halte.
Dan hampir setiap hari juga saya melihat :
Seorang nenek tanpa alas kaki apapun.
Tangan kanan nya memegang tongkat dan tangan kirinya menggandeng erat tangan sang kakek.
Walau aku tahu sang kakek pun sudah terlalu tua untuk bisa berjalan sendiri.
di tambah menanggung berat sang nenek.
kakek itu juga sabar menunggu nenek nya berjalan sangat pelan".
meberitahu dan mengarahkan jalanan itu banyak batunya.
tanpa mengeluh kakek pun membantu nenek itu berjalan melewati batu-batu.
agar sosok yg dia sayang tidak merasakan sakit karena menginjak sesuatu yg salah.
Entah sesering apa saya melihat mereka di Halte Pondok Kopi.
yang dengan setia saling berbagi satu sama lain..
Memandangi mereka hingga mereka tak terlihat lagi dari pandangan mata saya.
Saat itu pun pikiran saya selalu berharap :
Akan adakah Pria yang menemani saya suatu saat nanti.
Walapun saya tidak menggenakan wedges yg membuat saya terlihat menjadi perempuan yg sedikit 'anggun'.
atau bahkan ketika saya tidak memakai alas kaki apapun seperti nenek itu.
Akan adakah Pria yang membantu saya melewati kesulitan - kesulitan hidup ini.
Walapun saya tidak bisa berjalan sendiri lagi.
Kamu akan terus kuat untuk membantu saya berjalan.
Akan adakah Pria yang tetap setia di sisiku dengan begitu tulus dan tanpa pura-pura
meski nanti usia ku tak lagi muda seperti hari ini.
***
0 comments