21 hal - aku belum tau rasanya

by - Selasa, Oktober 22, 2013

LOVE YOU
  1. Aku belum tau rasanya jadi ibu dan ayah.
  2. Aku belum tau rasanya mendengar berita kalau di dalam perut ada makhluk hidup lainnya. 
  3. Aku belum tau rasanya mempersiapkan segala kebutuhan selama hamil.
  4. Aku belum tau rasanya bekerja keras untuk biaya kehamilan, persalinan, serta pakaian-pakaian kecilku. 
  5. Aku belum tau rasanya menabung untuk masa depan anakku.
  6. Aku belum tau rasanya mendapat ucapan selamat atas berita kehamilan. 
  7. Aku belum tau rasanya dilindungi oleh orang-orang terdekat selama mengandung.
  8. Aku belum tau rasanya menahan rasa sakit karena beratnya di perutku semakin bertambah. 
  9. Aku belum tau rasanya saat harus jatuh sakit ketika mengandung.
  10. Aku belum tau rasanya ketika kesulitan mencari kebutuhan mengidam. 
  11. Aku belum tau rasanya menjadi tegang dan panik setiap kali false alarm.
  12. Aku belum tau rasanya menjadi benar-benar tegang dan panik ketika aku akan melahirkan. 
  13. Aku belum tau rasanya ketika ada sakit menyayat ditubuhku sendiri.
  14. Aku belum tau rasanya berserah saat ada kemungkinan aku atau anakku mungkin meninggal di atas meja operasi. 
  15. Aku belum tau rasanya melawan rasa sakit itu sampai keringatku jadi bisu.
  16. Aku belum tau rasanya saat harus mengeluarkan tenaga ketika badan sendiri lemas. 
  17. Aku belum tau rasanya diberikan semangat oleh pasanganku saat aku mulai lelah lalu lemas.
  18. Aku belum tau rasanya di khawatir kan saat pasanganku menunggu ku yang sedang berjuang. 
  19. Aku juga tidak tau seberapa bahagianya kedua orangtuaku saat aku benar-benar dapat mereka sentuh dan mereka beri nama.
  20. Aku hanya mendengarkan lalu membayangkan ceritanya.
  21. Aku hanya selalu membuat Ibunda dan Ayahanda ketar-ketir agar aku  tetap dalam pengawasannya, mempertahankanku yang dengan sekuat tenaga selalu melangkah keluar dari lingkaran mereka. 
  
Ada satu hal yang aku tahu, bahwa aku sangat bersyukur memiliki orangtua yang benar-benar mencintaiku dengan cara mereka sendiri.

Maaf kalau butuh waktu lama bagiku untuk mencerna semua itu.
Tapi terima kasih sudah mau menjadi orangtuaku.
Ketika aku lahir ke dunia ini, bukan kalian yang mendapat hadiah, tapi aku.
Aku mendapat hadiah, yaitu orangtua terbaik yang Tuhan berikan untukku.

Dua puluh satu tahun, sudah raga ini kau topang.
Dua puluh satu tahun, titik awal ketika setiap insan mendapat gelar sebagai insan “dewasa”.
Dua puluh satu tahun, yang penuh warna dan akan lebih berwarna di tahun-tahun selanjutnya.
Terima kasih atas Dua puluh satu tahun, yang tidak pernah bisa aku bayar dengan apapun .. pak, bu ..
Membahagiakan kalian itu relatif. Semoga aku selalu dapat menjadi apa yang kalian harapkan.
"Maaf kalau aku belum bisa memberikan kebahagiaan itu sekarang.
Dan biar dalam doaku agar ayah dan ibu tetap berada dalam lindungan-Nya."
-Copyright@tarry

ps : kenapa nulis tentang ke-hamilan? karena 2 bulan ini yang duduk di sebelah aku itu bumil (ibu hamil). jadi sering cerita-cerita :) 
tolong ya, ini hanya dunia maya. di umur 21 tahun ini, saya memang hanya iseng menulis tentang kehamilan.
bukan berarrti saya benar-benar ingin merasakan itu SEKARANG juga, SECEPAT ini juga.
masih banyak cita-cita dan keinginan saya ! :)
semoga buat yg pernah baca, tidak berfikiran negatif.
thanks before.

  
 Thanks For Reading
^.~


LOVE YOU


You May Also Like

2 comments