Menikah beda kasta dan urusan mertua - Part 1
Hawanya udah liburan banget, ku males kerja! wara wiri di browser dan baca judul "Menikah beda kasta dan urusan mertua"
"Perbedaan kasta tidak akan terlihat kalau anaknya saling mencintai dan memahami."Pertama aku mau bahas menikah dengan beda kasta ;
Alhamdulillah aku dari kecil hidupnya sederhana, tidak pernah kekurangan, tapi cukup. Walapun hanya ayah yang kerja dan ibu dirumah.
Suami di didik sama ibunya dari SMA tidak dikasih uang jajan, Jadi otaknya sudah mulai di suruh untuk menjalankan usaha dan dari keuntungan usahanya itu lah uang jajannya di dapat. walapun bapaknya mandor dan ibunya wirausaha di tambah punya kontrakan banyak. itu uang kontrakan perbulan > dari gaji aku + suami!
Tentunya saya dan suami beda kasta.
Bahkan awal PDKT juga aku gatau kalo dia punya mobil, lah gang rumahnya sempit begitu. mau naro mobil dimana?! pikirku.
Motornya juga biasa aja kok. Yah, kupikir level kami 11-12.
Motornya juga biasa aja kok. Yah, kupikir level kami 11-12.
Ternyata ibunya punya beberapa kontrakan. ku juga tau dari cerita ibu mertua saat kami menyiapkan tentang embel embel nikah.
Yaps, suami sama sekali ga pernah membanggakan harta orangtuanya.
Meski begitu, biaya nikah benar-benar hasil tabungan ku dan suami. Tapi untuk acara ngunduh mantu, suami hanya nyumbang undangan ke orangtuanya.
Meski begitu, biaya nikah benar-benar hasil tabungan ku dan suami. Tapi untuk acara ngunduh mantu, suami hanya nyumbang undangan ke orangtuanya.
Hal beda lainnya adalah lingkungan. Aku tinggal di lingkungan perumahan yang sepi, tetangga yang ga rese-rese banget. tiap malem minggu pun sunyi, hening dan gelap. apalagi rumah ku gang buntu. dulu depan rumah itu empang kalau musim hujan dan menjadi lapangan di saat musim panas. tapi hati2 banyak ular. *ini serius*
Tapi sekarang sudah di batasin oleh tembok dan di bangun perumahan.
Suami dibesarkan di Jakarta dengan gang sempit, padat penduduk. dekat sekali dengan jalan raya. jadi jam 3 pagi juga masih aja berisik. hissh
Padahal Mbah akung ku sempat ngomong, ini lingkungan padat penduduk, emang kamu yakin bisa tinggal disini? orang dari kecil tinggal di tempat sepi. saat itu aku hanya diam.
Akhir-akhir ini mulai tidak betah, tapi namanya tinggal di Jakarta jadi kalo mau kemana-mana deket.nahlo!
Akhir-akhir ini mulai tidak betah, tapi namanya tinggal di Jakarta jadi kalo mau kemana-mana deket.
Baca : Menikah beda kasta dan urusan mertua - Part 2
Thanks For Reading!
Love, Tari
0 comments