Belajar menerima~
Kalau kemarin harus belajar ikhlas, kalau sekarang harus belajar menerima.
Kejadian sudah 2 minggu yang lalu..
Tapi aku merasa tidak mampu dan lelah untuk berusaha. Kalau bicara tentang takdir, seakan-akan aku tidak kuasa untuk mengubahnya. aku memang tidak kuasa mengubah takdir, namun bukan berarrti aku tidak mampu mengubah hidup ku dengan usaha kan?
Maka aku berusaha belajar menerima takdir...
"Kehendak Allah kepada kita merupakan kejadian yang telah berlangsung, tidak dapat dihindarkan, dan tidak diketahui sebelumnya. Semua kebaikan dan keburukan dari apa yang menimpa kita, semua dari sisi Allah. Tak ada seorangpun yang dapat menghindari dari rahmatNya dan kecelakaan yang ditimpakanNya kepada seseorang."
Sebelum aku menemukan kalimat di atas, aku memang sudah sadar bahwa kejadian hari itu memang sudah takdir-Nya untuk kami.
Aku mau cerita kronologis kejadian kemarin ;
Biasanya aku bawa motor sendiri ke kantor. suami juga kesiangan berangkat kerjanya. Kami keluar dari rumah barengan, begitu aku mau ngeluarin motor. Ternyata ban motor depan belakang bocor. niat mau naik ojol tapi kata ibu, bareng aja sama Riyan. kebetulan ia lagi manasin motornya. (Seolah-olah memang sudah jalannya, kejadian ini berdua denganku).
Niat bareng sampai kalimalang, tapi baru sampai Cikunir, kejadian itu tak bisa kami hindari. mobil ngrem mendadak dan jalanan basah. Suami hilang keseimbangan dan kami pun jatuh. Saat itu aku bisa langsung berdiri, ku pikir Riyan juga sama bisa langsung berdiri. Jatuhnya tidak parah. motor juga gpp. tapi begitu mau di bantu berdiri, dia mengeluh tangannya sakit. wajahnya langsung pucat. Beberapa menit ia hanya terduduk lemas di tengah jalan, tidak mau berdiri karena masih pusing dan lemas. saya berlari ke warung. beli minum. setelah minum baru riyan mau berdiri dan kepalanya langsung bersandar di pundak ku.
Banyak yang menawarkan untuk mengantar pulang, tapi aku menolak. aku merasa mampu untuk bawa motor dan mengantarnya pulang kerumah. (mungkin ini alasan Allah, aku ikut bersamanya hari itu)
Maka aku berusaha belajar menerima takdir...
Yakinlah bahwa setiap takdir Allah untuk kita selalu baik, apapun bentuk takdir itu. Takdir yang baik, tentu baik untuk kita. Takdir yang nampak tidak menguntungkan buat kita, ternyata ada kebaikan yang Allah ’paksakan’ untuk kita yang tidak kita sadari saat itu. Yakinlah bahwa Allah mengetahui yang terbaik untuk kita…
Mungkin takdir yang menimpa diri kita merupakan tangga untuk mencapai derajat yang lebih tinggi di sisi Allah. Allah akan senantiasa menguji seorang hambaNya hingga terlihat siapa yang paling berhak mendapatkan tempat yang terbaik di sisiNya. Ujian diberikan untuk memilih yang terbaik untuk mendapatkan tempat yang terbaik. Aamiin ~
...Gak terasa kenal sama suami sudah 7 tahun
*25 July 2011 - 25 July 2018*
Semoga kami bisa menjalankan suka & duka bersama sampai tua
Semoga kami bisa menjalankan suka & duka bersama sampai tua
Tks for Reading!
Love, Tari
0 comments